Jumat, 01 Januari 2010

Aspal di Trikarya Tipis



MUSIRAWAS, MS
PENGGUNAAN aspal pada pembangunan jalan di Desa Trikarya, Purwodadi, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, dituding terlalu tipis.
Demikian diungkapkan warga Dusun I Trikarya, Radiman, belum lama ini. Sedangkan warga lain, mengaku kecewa dengan pekerjaan yang dilaksanakan CV Alfa Amin Utama dengan dana Rp 1.075.204.000. ”Belum 3 bulan selesai diaspal, sudah ada jalan yang retak dan berlobang,” ujar warga.
Sekretaris Desa Trikarya, Tukiman menceritakan saat titik nol, panjang jalan yang akan diaspal 2 kilometer. Namun yang terealisasi hanya 1 kilometer, dan sisanya dialihkan ke Desa U Karyadadi, Purwodadi.
Sementara Kepala Desa U Karyadadi, Tumiran menjelaskan di tahun 2009 pengaspalan di desanya sepanjang 730 meter. Selain itu juga dibuat plat deker dan pembangunan talud sepanjang 118 meter. Hanya saja berdasakan pantauan, pekerjaan talud belum diplaster.
Camat Purwodadi, Adi Winata, menerangkan pengaspalan jalan di Desa Trikarya sudah selesai 100 persen saat bulan puasa lalu. Mengenai sebagian jalan sudah retak dan berlobang, Adi Winata mengaku sudah tahu, karena sering melintasi jalan itu. “Rencananya akan saya foto dan dilaporkan ke Dinas PU Bina Marga,” kata Adi Winata.
PPTK Ferry Agustian, Senin (30/11) membeberkan panjang keseluruhan jalan yang dihotmix di Kecamatan Purwodadi 1.800 meter, beserta Talud sepanjang 118 meter dan Plat Decker. Awalnya perencanaan pengaspalan jalan Hotmix tersebut di Desa Trikarya. Berhubung Desa Trikarya dan U2 Karyadadi sama-sama mengajukan usulan, akhirnya pengaspalan itu di bagi dua.
Mengenai talud belum diplaster, Ferry beralasan karena berdasarkan permintaan warga yang khawatir ikan di kolam akan mati. “Sekarang kegiatan itu baru 75%, itu karena yang 25% tidak bisa ditarik karena BA nya terbakar,” kata Ferry. Sedangkan Pengawas Ardiansyah menerangkan lebar jalan yang diaspal 3 meter dengan tebal 5 centimeter. Namun.berdasarkan pantauan di lapangan tebal aspal cuma 3 centimeter.
Menanggapi persoalan ini, Wakil Ketua Umum LSM Komite Peduli Pembangunan Daerah (KPPD), Fauzi Maulana mengatakan di mana-mana, selagi termasuk dalam wilayah NKRI, yang namanya pengaspalan baik hotmix maupun lapen, tidak boleh kurang dari 5 centimeter. Apabila ada yang kurang dari 5 centimeter, Fauzi menegaskan hal itu jelas menyalahi RAB dan bestek. “Patut diduga ini merupakan modus merongrong keuangan negara,” cetus Fauzi Maulana. (Amsul Efendi/Nasrullah)

© 2008 Por *Templates para Você*