Senin, 01 Maret 2010

Lima Hari Terendam Air


MUSIRAWAS, MS
SEJAK Jumat (19/2) ribuan rumah di tiga kecamatan yakni Kecamatan Mauarakelingi, Muaralakitan, dan Kecamatan Bulang Tengah Suku (BTS) Ulu Cecar, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, terendam air. Bantuan tidak merata serta gangguan penyakit yang datang menyerang, merupakan kenyataaan yang harus dialami korban banjir. Selain itu,akibat banjir ratusan hektar lahan pertanian juga rusak.
Menurut Kepala Desa Lubuktua, Muarakelingi, Ali Ramdan Nawawi, Selasa (23/3), saat ini pihaknya baru menerima bantuan 60 dus mie, yang akan dibagikan kepada 180 kepala keluarga (KK) atau 530 jiwa serta 12 dus air mineral. “Kalau dibagikan per jiwanya dapat lima bungkus mie dan beberapa botol air mineral," katanya. Minimnya bantuan yang diterima, sangat disesalkan. Selama lima hari banjir, warga tidak bisa menjalankan aktifitas guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hal yang sama diutarakan A Wani Umar Sekretaris Desa Pulaupanggung, Muara Kelingi. Pada desa yang mengalami banjir terparah ini, belum ada bantuan dari berbagai kalangan yang datang. Sedangkan Juhar (32) warga Desa Semeteh, Muaralakitan juga mengatakan belum ada bantuan yang diterima warga.
Sementara, memasuki hari keenam banjir, Desa Muararengas dan Desa Semangus Lama, Muaralakitan, belum mendapat bantuan dari Pemkab setempat. Padahal sebelumnya, Selasa (23/2) Bupati Musirawas H Ridwan Mukti sudah berkunjung ke daerah ini. “Banjir telah melumpuhkan perekonomian masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani karet,” kata Kepala Desa Semangus Lama, Husein Rivai. “Selain itu, 520 Kepala Keluarga (KK) juga belum menrima bantuan.”
Sedangkan Ahad Haryanto, Kades Muararengas menuturkan, saat ini warga di desanya baru menerima bantuan yang berasal dari DPRD Kabupaten Musi Rawas berupa beras sebanyak 225 kg dan mie instan. Beras tersebut dibagikan kepada 225 jiwa dengan pembagian 5 kg/jiwa. Sedangkan bantuan air bersih hingga saat ini belum mereka terima, sehingga warga tetap menggunakan air sungai dan sumur yang bercampur lumpur.

Penyakit
Sementara, sampai Selasa (23/2), di Desa Lubuktua sedikitnya 80 80 warga yang mengalami sakit akibat banjir seperti diare, gatal-gatal, alergi, demam, batuk dan rematik. “Mereka sudah mendapat pertolongan medis di posko yang didirikan di balai desa," kata petugas medis Puskesmas, Muarakelingi, Aji Pipian.
Sementara Kepala Desa Binginjungut, Muaralakitan, menuturkan dari 413 rumah warga yang terendam air dengan ketinggian 2,5 meter, saat ini sudah ada 13 warga yang terserang penyakit terutama diare dan gatal-gatal, akibat mengonsumsi air yang tidak bersih.

SURUT
Rabu, (24/2), banjir yang merendam 26 desa dalam tiga kecamatan di Kabupaten Musirawas, akibat meluapnya sungai Musi saat ini mulai surut. "Ketinggian air mulai surut, jika sebelumnya air yang merendam rumah warga Desa Pangkalan Tarum, hingga tiga meter lebih sekarang tinggal 2 meter lagi," kata ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Pangkalan Tarum, Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu (BTS Ulu), Mistar Lubis. “Jalan poros yang terendam sekarang telah dapat dilalui.”
Sementara warga Desa Binjai, Muarakelingi, Bujang Irawan meminta warga waspada. Kendati jalan poros sudah bias dilewati, namun tak jarang ada kendaraan mogok akibat masuk ke dalam lubang yang digenangi air.
Data Dinas Sosial Musirawas, bajir yang melanda tiga kecamatan di daerah itu telah merendam 26 desa dan menenggelam 6.017 rumah, antara lain 1.718 warga di Muara Kelingi, 300 rumah di BTS Ulu dan 4.000 rumah di Kecamatan Muara Lakitan, ratusan ternak kaki empat mati dan ribuan hektare areal pertanian dan perkebunan terendam dan gagal panen.(Leman Napitupulu/Nurul Ilmi)

0 komentar:

© 2008 Por *Templates para Você*