LUBUKLINGGAU, MS
KETAHANAN talud yang merupakan jalan akses menuju jembatan di Kelurahan Lubukbinjai, Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, diragukan. Pasalnya, pekerjaan multi years yang dikerjakan PT Taruna Jaya ini terkesan asal jadi
Pantauan di lapangan, Penggalian tanah untuk pondasi talud berbentuk lurus dengan kedalaman berkisar sedalam pinggang orang dewasa. Batu yang digunakan bervariasi. Ada batu bujang, namun tak jarang ada yang lebih besar dari batu bujang. Di dasar pondasi, terlihat batu hanya ditumpuk-tumpuk begitu saja dan tidak semen. Di beberapa bagian terlihat talud sudah ada yang retak.
Menurut sumber, penggunaan batu-batu besar diduga bertujuan untuk mengirit material. Dengan demikian otomatis batu dan semen yang digunakan lebih sedikit ketimbang memakai batu bujang. Sedangkan Ali, yang mengaku sebagai pemasok material, Senin (25/1) menjelaskan batu yang dipakai diambil dari Sungai Airmalus, Petanang.
Sementara PPTK Mulyadi, Selasa (26/1), menjelaskan material besi yang digunakan adalah besi 12, 16, 19 dan 25. besi 12 untuk cincin semuran, besi 16 untuk semuran lantai. Pondasi harus berbentuk hurup “V”. “Apabila batu untuk pondasi hanya ditumpuk dan tidak disemen, saya tidak akan terima pekerjaan tersebut dan itu akan kami bongkar,” tegas Mulyadi. (Amsul Effendi/ Nasrullah)
Senin, 01 Februari 2010
Talud Lubukbinjai Rawan Ambruk
Diposting oleh Media SumateraLabel: Halam 1 Edisi 14
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar